Surabaya- Forkopimda Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Kajati Jatim yang diwakili Wakajati Jatim Firdaus, Kasi Pers Korem/084 dalam hal ini mewakili Pangdam V/Brawijaya, pejabat utama Polda jatim dan Kapolrestabes Surabaya hadir dalam silaturahmi dan halalbihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, pada Selasa (31/5/2022) di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur No 9 Surabaya.
Pada acara tersebut dihadiri Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftahul Ahyar, Rois Syuriah PWNU Jatim KH. Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Masyhuri serta para pengurus PCNU seluruh Jawa Timur.
Dalam kesempatan ini Ketua PWNU Jatim KH. Marzuqi Mustamar menyampaikan hasil konferensi besar NU, yang menghasilkan keputusan bahwa NU akan mencabut moratorium kegiatan kaderisasi. Oleh karena itu, pengurus MWCNU, PCNU, dan PWNU yang akan melaksanakan agenda kaderisasi tingkat dasar agar segera berkoordinasi dengan pengurus cabang setempat.
"Pada perayaan Harlah Nahdlatul Ulama ke-100 PWNU Jatim akan menyelenggarakan Istighosah Kubro dengan menghadirkan satu juta peserta. Oleh karena itu, diharapkan bantuan keamanan dari Polda Jatim," ucapnya Ketua PWNU Jatim.
Sementara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan menjelang satu abad Nahdlatul Ulama langkah yang diambil oleh PWNU Jatim untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui beasiswa para santri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Pemprov Jatim telah melakukan pelatihan UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Jatim, oleh karena itu kami mengajak bidang perekonomian PWNU bersinergi bersama membangun perekonomian umat," tandasnya.
"Dengan adanya penyakit PMK dihimbau kepada pengurus ranting NU untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa stok hewan kurban sapi dan domba yang sehat masih mencukupi, namun terdapat kekurangan stok untuk kambing," tutur Khofifah.
Kegiatan diakhiri dengan launching Satu Abad NU dari Pesantren untuk Peradaban dan Perdamaian Dunia oleh Rois Aam PBNU KH. Miftahul Ahyar.( Ans71 Restu)