TULUNGAGUNG - Forkopimda Jawa Timur melakukan pengecekan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri, pada Kamis (26/8/2021). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah, membentuk herd immunity di Jatim, khususnya di lingkungan pesantren.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta Pejabat Utama Polda Jatim dan Forkopimda Kota Kediri, mengecek pelaksanaan vaksinasi yang berlangsung di Ponpes Lirboyo Kediri.
Dalam kegiatan tersebut, sasaran vaksinasi sebanyak 5.000 dosis selama dua hari, jenis Sinovac, diperuntukkan bagi santri dan pengasuh Ponpes Lirbiyo Kediri, yang melaksanakan vaksinasi tahap 1. Selenggaraan vaksinasi ini dibantu tenaga kesehatan yang sebanyak 204 nakes yang terdiri dari Nakes Polri 30 personil, Nakes TNI 40 personil, Nakes dari Dinkes 12 personil serta dibantu 122 orang relawan dari universitas islam malang, Apoteker dan ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) yang meliputi tenaga registrasi, screening, dan vaksinator.
Sedangkan 5000 vaksin didatangkan dari Polri sebanyak 1000 dosis, dari TNI 1500 dosis, dari Dinkes 1000 Dosis serta bantuan dari ISNU sejumlah 1500 dosis.
Sesampainya di Ponpes Lirboyo, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, disambut langsung oleh pengasuh pondok pesantren, yaitu Kiai Anwar Mansyur dan Kiai Abdullah Kafabih beserta ibu nyai.
Sementara santri di Ponpes Lirboyo ini total ada sebanyak 36 ribu santri, sedangkan yang sudah divaksin ada sebanyak 12 ribu. Saat ini sebanyak 3 ribu santri yang masuk usia pelajar dan kini secara bertahap dilakukan vaksinasi.
Berlangsungnya vaksinasi untuk para santri, pengasuh, ustadz dan ustadzah Pesantren Lirboyo ini rencananya akan berlangsung hingga tanggal 7 September 2021 mendatang.
Dalam kunjungannya, Gubernur Jatim Khofifah mengatakan. Vaksinasi untuk santri pondok pesantren di Jatim dilakukan secara serentak. Saat ini total ada sebanyak 110 pesantren yang tengah dilakukan vaksinasi.
"Vaksinasi berbasis pesantren ini dilakukan serentak sesuai dengan stok vaksin yang ada. Oleh sebab itu kalau kebutuhannya sekarang 36 ribu untuk Lirboyo, dua hari ini kan baru 5 ribu dosis yang disuntikkan, TNI dan Polri akan mengawal ini sampai 7 September maka kita ingin ada vaksinasi yang lebih masif sehingga proses pengendalian sampai menghentikan penyebaran virus bisa kita maksimalkan," kata Gubernur Jatim.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, bahwa penyebaran covid-19 ini memang belum berhenti, sehingga harus dilakukan upaya yang strategis, dan intensif, guna menghentikan penyebaran dan menguatkan kekebalan. Oleh sebab itu, vaksinasi ini trus digencarkan, termasuk di antaranya untuk para santri.
"Ini adalah ikhtiar kita semua, bagaimana agar anak-anak santri kita selalu sehat, dan jangan lengah untuk menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Sembari melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah juga mengajak para santri untuk berdialog. Ia menanyai para santri agar tidak takut jelang disuntikkan vaksin. Selain itu ia juga meminta para santri untuk turut mengajak para orang tua santri ikut divaksin.
"Monggo jika ada yang kurang, monggo disampaikan kepada kami Kiai," ucap Khofifah.
Sementara itu, per hari ini capaian vaksinasi di Jawa Timur telah mencapai 28,4% untuk dosis pertama, dan 15,9% untuk dosis kedua. Sedangkan untuk santri sendiri yang telah divaksin ada sebanyak 7,38%, dan dosis kedua baru 3,4% dari total target sasaran usia 12-17 tahun adalah 3,5 juta orang.
Pengasuh Ponpes Lirboyo Kiai Abdullah Kafabih juga menyampaikan terimakasih atas perhatian vaksinasi yang diberikan oleh Forkopimda Jawa Timur.
"Sebab kami Pondok Pesantren Lirboyo terang-terangan membutuhkan dukungan dan pendampingan dari pemerintah," ucap Kiai Abdullah Kafabih, perwakilan dari Ponpes Lirboyo Kediri. (NN95)